Tuesday, December 15, 2015

Duwet Noning

N: "Mama, nyanyi duwet noning!"
M: *Alamak, lagu apa pula itu? Pasti belajar di sekolahnya nih.*
"Mama nggak tahu lagunya, Mas. Coba Mas Nabiel nyanyi, Mama diajari ya.."
N: 

Duwet noning.. Duwet noning..
Howayu.. Howayu..
Iwe atiyu.. Iwe atiyu..
Dak dak yu.. Dak dak yu..

M: "Oalaaaaah.. Lagu Good Morning to?" :))
N: "Iyaaaaa!!" *dengan muka polos*


Btw ini lirik lagu aslinya:
Good morning! Good morning!
How are you? How are you?
Very well, I thank you. Very well, I thank you.
How about you? How about you?

Monday, December 7, 2015

Mama Disuruh Sekolah

Drama pagi ini.
M: "Ayo, waktunya mandi!"
N: "Abiy main-main duyuu.."
M: "Ayo to, biar cakep."
Mama langsung menyadari sudah salah diksi, tapi terlambat karena...
N: "Abiy sudah cakep to.."
M: "Iyaa, Nabiel sudah cakep. Tapi kan masih bau kecut. Ayo, Mama selak ke kantor, sayang.."
N: "Mama tidak ke kantoy sajaa.. Abiy (yang) ke kantoy.."
M: "Lha Mama trus ke mana kalau tidak ke kantor?"
N: "Mama cekoyaaah... tyus nyanyi, satu dua tiga.. naik keeta api.. tut tut tut.."
M: :)) :)) :))

Baiklaaah.. BKD mau nggak ya ngasih Mama Tanjung tubel di cekoyah peymata tatitu??
‪#‎nabiel26m‬ ‪#‎jagongeles‬ ‪#‎demitidakmandi‬

Sunday, December 6, 2015

Ingin Naik Pesawat


*Papa sedang mengeluarkan mobil*
N: "Abiy mau itut Papa."
M: "Papa mau rapat dulu. Nanti ya, sama Mama antar Papa ke bandara. Papa mau naik pesawat."
N: "Abiy juga mau naik pesawat."
M: "Iya, makanya Nabiel nabung dulu, nanti duitnya untuk beli tiket pesawat."
N: *balik badan terus ngomong sendiri*
"Uuh.. Tapan? Tapan naik pesawat? Abiy udah nabung. Udah banyak.."
M: -_-!

Thursday, December 3, 2015

Dua #2


Mama mau ngantar Nabiel sekolah, eh si bocah ngajak thethek di stasiun Patukan lihat kereta api lewat.
M: "Lihat keretanya besok pas Mama libur ya.. tenan wis, hari Sabtu.."
N: "Tidak hayi satu.. hayi dua sajaa.."
M: "Bukan satu, tapi hari Sabtu. SAAA-BB-TUUU.."
N: "Duaa! DUUU-WAAAA!!!"

Dua #1


Mama disuruh nyanyi Indonesia Raya
M: ".. marilah kita berseru.. Indonesia bersatu.."
N: "berdua-dua saja, Mama!"



#‎toddlerslogic‬

Tuesday, December 1, 2015

Trainspotting

Trainspotting
Anak Mama.. Kalo pas bobok sama Mama udah kelihatan gede, tapi kalo pas duduk jejer Papanya jadi kelihatan kecil.. :D

Thursday, November 19, 2015

Tayo The Cardboard Bus

Si Bocah lagi seneng banget sama Tayo The Little Bus gara-gara nggak sengaja nemu di Disney Junior jam 5 pagi! Yah, pagi-pagi kok nonton TV ya? Tapi gimana lagi, at the most hectic time of the day, Tayo bisa bikin dia duduk jenak barang 15 menit.

MamaNyu pengen beliin mainan Tayo, tapi ternyata belum ada di toko-toko mainan Jogja. Sementara itu, di satu sudut rumah, terlihat kardus-kardus susu yang dibuang sayang.

So, MamaNyu did a little crafting.
Dan taraaaa....
Asyik deh mainan sama Tayo & Rogi! Ngeeeengg.. Ngeeeeenggg... Hati-hati ya! Jangan ngebut!
*Psst.. kolong sofa itu jadi garasinya.

Trus, aktivitas tambahannya tempel-tempel kertas. MamaNyu yang potong-potong kertas, MasBiel yang tempel-tempel. Setelah itu tinggal digambar muka dan rodanya. Wuiihh.. dia seneng banget lho! Ditunjuk-tunjukin ke semua orang.
Lihat, ada Rogi, Gani, dan Leni!
*Belum ada Tayo karena belum siap kertas biru.

Main seru nggak perlu pakai mainan mahal kan? ;)



Saturday, November 14, 2015

Bukan Kereta Api

Di atas kereta kelinci, dalam perjalanan kembali ke sekolah.
N: "Mama, Nabiy mau naik keta api."
(Iya sih, Mamanya emang janjiin naik kereta api hari Sabtu ini. Tapi kan udah naik kereta kelinci..)
M: "Lho Mas, kita kan sedang naik kereta.."
N: "Ini bukan keta api, Mama.."
M: "Tapi ini kan kereta.."
N: "Bukan keta api! Nabiy mau naik keta api!"



#tegas #berintegritas

Thursday, July 9, 2015

Libur Hemat Asoy Geboy

Biasanya nih kalau sudah sekian bulan dari liburan terakhir, MamaNyu & PapaBiel udah mulai gatel-gatel pengen liburan lagi. Biasanya andalan MamaNyu buat pesan hotel itu pakai booking.com, atau pakai KAHA. So far sih baik-baik saja..

Nah terus suatu hari yang indah.. ada teman FB MamaNyu yang cerita tentang liburannya yang super duper menyenangkan. Why? Karena hotelnya didiskon GEDE, bahkan diGRATISIN!!
Rak yo juos tenan to kuwi??

Langsung lah MamaNyu inbox dese, "HOW COME FROM WHERE, MBAAAAKK???" *Janglishnya keluar*
Ternyata si Mbak Cantik pakai HotelQuickly, last minute booking app (bisa didownload di App Store, PlayStore Android, dan BB). Jadi kalau aku install, trus masukin promo code, langsung bisa redeem 170.000 IDR. Kalau aku share di wall FB sendiri atau twitter, masing-masing dapet tambahan 10.000 IDR. Kalau share contacts dapet 60.000 IDR. 

UWAAWW!! Mupeng dong MamaNyu.. Langsung download app HotelQuickly, trus masukin promo code. 
HotelQuickly

Jebul hora ngapusi!! Hasilnya langsung terpampang nyata.. Jreng!! Jreng!!

Langsung kena diskon fantastis bo!! Coba aja bandingin sama rate di booking.com, traveloka, agoda, dsb. Padahal itu baru dapet 170.000 IDR hasil dari masukin promo code doang. Pantesan Mbak Cantik bisa liburan gak pulang-pulang..

Nah sekarang MamaNyu konsolidasi tanggal cuti dulu deh sama PapaBiel.. hihihihi..

Nenen with Manner

Nabiel (21m) kalau minta ganti nenen suka pakai nada perintah, "Satunya!!"
Tempo hari MamaNyu protes, "Eh Mas, kalau minta itu yang baik dong, jangan galak gitu.."
Alhasil sekarang kalau minta ganti nenen, Nabiel akan bilang, "Mama, tolong nenen satunya..."
#gentleboy #nenenwithmanner

Thursday, June 25, 2015

Pumpkin Mac n Cheese

Rebus pasta dengan menambahkan sedikit garam hingga pasta lunak. Angkat dari api, tiriskan pasta.
Tumis bawang bombay dan bawang putih cincang hingga harum. Masukkan labu kuning dan bunga kol yang dicincang kasar, tunggu hingga lunak. Masukkan susu dan daun seledri.
Blender campuran labu+bunga kol+susu. Kembalikan ke panci dan panaskan. Tambahkan 1 lembar keju. Masukkan pasta. Aduk hingga keju meleleh rata.
Pasta siap disantap! 

Thursday, June 18, 2015

Mendamba Daycare ala Jepang

Galau..
Hari gini kok masih galau? Lha iya, dapat surat pemberitahuan dari daycarenya Nabiel, bahwa selama bulan puasa ini, daycare hanya buka dari jam 7-12. Duh.. emangnya kantor Nyak Babe-nya ikut-ikutan masuk setengah hari kerja??
Dititipin eyangnya? Tiap hari? Emang eyangnya nggak ada kesibukan lain?
Pas galau-galau sedap begini, Mbakyu Puranti Wiji Rahayu ngirimin tulisan pengalamannya di Jepang, tentang hoikuen alias penitipan anak.
Alhasil sekarang MamaNyu nggak cuma galau, tapi juga mupeng!
***
Anak senang, Mama tenang
Sedikit cerita ya soal penitipan anak di Jepun

Ada 3 jenis penitipan anak (hoikuen) utk anak usia pra-SD di Jepang;
1) hoikuen negri/pemerintah;
2) swasta dg subsidi pemerintah dan
3) swasta full
Hoikuen diperuntukkan utk anak2 yg kedua orangtuanya bekerja (sekolah jg boleh) terutama IBU.
Pada umumnya wanita Jepang tidak bekerja di luar rumah (eks. Kantoran) setelah menikah atau punya anak. Hal ini sesuai dg tradisi dan jg anjuran pemerintah Jepang agar ibu2 mengasuh anaknya sendiri. Tau gak, konsekuensi dr anjuran pemerintah ini, maka gaji pns jepun ditransfer langsung ke rekening istri masing2 :) :) :)

Mereka (ibu2) yg (terpaksa) bekerja mencari nafkah pada umumnya adalah yg dari kalangan menengah ke bawah shg gaji suami saja tidak cukup utk memenuhi kebutuhan se-hari2. Dengan asumsi inilah maka pemerintah Jepang mengutamakan ibu2 yg terpaksa bekerja ini dg menyediakan tempat pengasuhan yg layak bagi anak2 dr ibu pekerja. Filosofinya: anak2 yg diasuh dg baik (terawat) akan membuat orangtua-nya tenang dlm bekerja. Dan hasilnya tentu saja pekerja yg lebih produktif dan kinerjanya baik.

Untuk mendapatkan tempat pengasuhan anak di hoikuen tidak mudah, bagaimanapun anggaran pemerintah terbatas, terutama utk hoikuen no.1 dan 2.
Pertama orangtua harus mendaftar di city hall (biasanya satu semester sebelumnya) di web city hall diunggah informasi lengkap mengenai "kursi" hoikuen yg tersedia, misalnya Hoikuen A punya lowongan 5 "kursi" utk anak usia 4 tahun, Hoikuen B punya lowongan 3 "kursi" utk anak umur 2 tahun dst. Oya, masing2 hoikuen pada umumnya menyediakan kelas utk anak umur 0-5tahun. Semakin kecil kelas umur, semakin sedikit lowongannya. Asumsinya, 15 anak umur 5 tahun mungkin dpt diasuh 1 guru sendiri, tapi satu anak umur 2 bulan perlu ditangani 1 guru sendiri.

Saat mendaftar, orangtua perlu mengisi berkas2 yg banyaknya bisa setebal dokumen pengadaan disini. Contoh bbrp hal yg ditanyakan dlm berkas pendaftaran hoikuen, misalnya:
1) Apakah ayah dan ibu bekerja atau ayah saja atau ibu saja; (Ayah bekerja dianggap biasa/tidak diprioritaskan utk diterima, ibu bekerja, lanjuuut...)
2) Apakah ibu bekerja atau tinggal dirumah; jika bekerja maka harus melampirkan jadwal bekerja yg distempel kepala perusahaan. Aku waktu itu jg harus melampirkan jadwal yg distempel sensei yg intinya menunjukkan bahwa dg jadwalku itu tidak memungkinkan mengasuh anak sendiri, untungnya sekolah jg dihitung bekerja, hehe...
3) Jika ibu tinggal di rumah, apakah sehat/mampu mengasuh anak atau tidak; ibu yg sakit berat (misal stroke) yg tidak mampu mengasuh anak mendapat prioritas;
4) Bagi ibu yg tinggal dirumah dan sehat, apakah punya lebih dr satu balita yg harus diasuh bersamaan atau tidak, jika iya boleh mendaftar, jika tidak maka tidak boleh;
Ibu yg tinggal di rumah dan sehat dan tidak punya 2 atau lebih balita yg harus diasuh bersamaan, tidak boleh mendaftarkan anaknya ke hoikuen, tapi harus ke youchien (TK biasa, pulang jam 12 atau jam 1 siang 😀)
5) Apakah masih ada kakek atau nenek di dekat rumah yg bisa membantu mengasuh anak; jika ada maka prioritas berkurang; jika tidak ada maka lanjuuut...
Seingatku bbrp pertanyaan jg menyangkut perkembangan anak dr lahir; perkembangan ukuran tubuh, perkembangan lain2...
Dst....

Orangtua biasanya diijinkan memilih 3 hoikuen pilihannya, bisa berdasarkan jarak dr rumah atau peluang diterima. Prioritas untuk diterima dibuat berdasarkan jawaban dr daftar pertanyaan2 dlm berkas yg diisi. Jika sudah diterima biasanya anak mesti menjalani tes kesehatan, bukan berarti yg tidak sehat tidak diterima, tapi justru mau diberi fasilitas khusus yg diperlukan sesuai kondisi kesehatannya/kebutuhan khususnya. Oya, imunisasi jg kudu komplet! Jd buat teman2 yg berencana sekolah ke Jepang bawa anak, KMS-nya jangan sampe ilang yaa karena diperlukan jg buat syarat pendaftaran. Belum lagi nanti ditambah imunisasi khusus yg hrs dilakoni utk bbrp penyakit endemik Jepang, misalnya imunisasi utk radang otak Jepang.
Buat anti vaksin, hmmm...

Jika masuk hoikuen pemerintah biayanya gratis, full. Utk hoikuen yg disubsidi pemerintah tergantung penghasilan orangtua. Anakku yg sulung masuk hoikuen swasta yg disubsidi pemerintah, karena beasiswa tdk dihitung sbg penghasilan (yg layak :p), maka hoikuen nya gratis tisss...hehehe...

Jam pengasuhan rata2 mulai jam 8 pagi (bisa datang sblm jam 8) sampai jam 6 sore (anak boleh dijemput sebelum jam 6 sore). Setelah jam 6 sore masih bisa menitipkan anak tapi kena charge. Ini sih pas banget, aku biasanya jemput anak jam setengah 5 sore, pas kerjaan dilab selesai. Baru nitip sampe kena charge kalo ada keperluan mendesak saja.

Jika orangtua/ibu bekerja pd hari sabtu, maka anak juga bisa dititipkan di hoikuen pd hari sabtu (minggu tetep libur). Hoikuen tetap buka pd musim liburan seperti liburan musim panas, meski sekolah2 biasa libur. Pokoknya hoikuen baru libur saat rata2 orangtua jg libur, misalnya pas golden week atau liburan akhir tahun.

Di hoikuen makan dan snack, termasuk susu gratis. Anak2 dg alergi makanan tertentu diperhatikan (catatannya harus lengkap), termasuk jika hanya mau makan makanan halal diperbolehkan/tidak akan diberi makanan yg tidak halal.

Pengasuh2 di hoikuen baik-baiiiiikkk banget. Aku suka malu sendiri kalau pas njemput sore hari liat para sensei ikut lari2 main petak umpet sama anak2. Padahal kalau disini, kalau anak2 main sama anak tetangga, ibunya ya duduk2 ngrumpi sama ibu2 yg lain.

Eh, ini baru cerita untuk penitipan anak usia pra-SD ya. Untuk yg anak SD ada lagi ntar ceritanya..., sekedar berbagi pengalaman aja...

Semoga bermanfaat :D :D :D

Monday, June 15, 2015

BabyBiel's Lullaby

 
Try to sleep now, close your eyes
Try to think of tomorrow
All of us wish you good night
So I’m switching off the lights

One more hug, one more smile
Kiss you once, kiss you twice
I’ll be here for a while
Try to sleep now and close your eyes

*****
Waktunya tidur, sayangku
Pejamkanlah matamu
Sudah malam, ayo tidur
Papa matikan lampu

Peluk lagi, cium lagi
Pipi kanan, pipi kiri
Mama 'kan menemani
Besok kita main lagi

*****
MamaNyu sering menyanyikan lullaby ini ketika menidurkan Nabiel (versi Bahasa Indonesia itu MamaNyu menerjemahkan bebas). Asalnya dari Brahms Lullaby, kalau di Youtube ada yang dikasih judul Goodnight Song atau Smurfs Lullaby.

Biasanya setelah berdo'a (do'a rutinnya ada tiga: do'a sebelum tidur, do'a untuk orangtua, dan do'a mohon keselamata dunia-akhirat, kadang ditambahin Al Fatihah, An Nas, Al Falaq, Al Ikhlas), MamaNyu menyanyi atau mendongeng. Kemarin malam, setelah selesai berdo'a, tak disangka Nabiel nyanyi duluan!
"Peyuk agii.. iyum agii.. pipi anan.. pipi iyii.."

Waaah! Nabiel sudah hafal ternyata! :D

Thursday, May 21, 2015

MPASI Praktis untuk Working Mama

Atas permintaan teman, MamaNyu jadi ingin sedikit bernostalgia tentang MPASI (Makanan Pendamping ASI) BabyBiel nih..

Kami tidak punya asisten rumah tangga, jadi segala pekerjaan rumah ya dibagi berdua. Ketika Nabiel memasuki usia 6 bulan, berarti nambah lagi tugas MamaNyu: menyiapkan MPASI. Bagi ibu pekerja yang terikat jadwal (baik di kantor maupun di rumah) proses menyiapkan MPASI memang tricky, tapi bukan berarti sulit kok!

MamaNyu mengikuti panduan WHO. Untuk lebih lengkapnya silakan baca tulisan dr. Annisa Karnadi tentang MPASI WHO. Mengapa tidak ikut panduan Food Combining (FC) atau Baby Led Weaning (BLW)? Alasannya sederhana saja sih.. Metode FC tidak bisa menyediakan asupan zat besi dan protein yang diperlukan anak. Pada usia 6 bulan, 'tabungan' zat besi bayi sudah tidak cukup lagi dan harus mendapat asupan dari MPASI. Sementara metode BLW memiliki resiko bayi tersedak dan tidak terpenuhinya kebutuhan kalori (plus MamaNyu gak bakal sempat beresin makanan yang pasti bertebaran dimana-mana). Anak pada waktunya akan diajari untuk makan. Biasanya pada akhir pekan, Nabiel diberi kesempatan bermain-main dengan makanannya. But not in the morning during weekday! :p

Peralatan tempur MPASI yang MamaNyu gunakan adalah freezer, slowcooker ukuran kecil (0,7 L), hand blender (immersion blender) atau blender ukuran kecil (sejenis Baby Bullet), saringan kawat, cetakan es batu (atau wadah Baby Cubes). Bahan tambahan yang sering dimasukkan sebagai aroma adalah daun bawang, seledri, bawang putih/ merah goreng, butter/ minyak, keju (>8 bulan).

Ada dua metode yang MamaNyu pakai untuk menyiapkan MPASI praktis, keduanya pakai tahap pembekuan. Jadi ingat ya, freezer yang bagus itu benar-benar investasi yang baik karena nggak hanya terpakai untuk menyimpan ASIP saja, tapi juga MPASI dan makanan rumahan cepat saji.

Frozen baby food cubes
Cara pertama: frozen baby food cubes
Bahan MPASI seperti sayur, buah, saus daging, kaldu, dsb. dibekukan setelah sebelumnya dimasak, dihaluskan, dan disaring (jadi puree). Contohnya: wortel, brokoli, buncis, labu siam, jagung manis, zukini. Kebanyakan buah tidak perlu dimasak dulu. Saus daging dan kaldu dibekukan per porsi. Bisa pakai wadah khusus untuk makanan bayi beku (Baby Cubes), bisa juga pakai cetakan es batu biasa yang ada tutupnya atau ditutup dengan plastik. Kalau sudah beku, bisa dipindahkan ke plastik ASIP dan cetakan bisa dipakai untuk bikin makanan lain.
Resep untuk saus dagingnya seperti ini: bawang bombay ditumis pakai minyak/ butter, masukkan daging/ hati cincang dan masak sampai kecoklatan, tambahkan kaldu dan masak sampai mendidih, matikan kompor, biarkan dingin kemudian haluskan, masukkan dalam wadah untuk dibekukan.
Nah, untuk penyajiannya.. cubes dilelehkan di kulkas bawah (refrigerator) malam sebelumnya, atau dikeluarkan dari freezer ke suhu ruang kira-kira 2 jam sebelumnya. Bisa juga dihangatkan dengan memasukkan cubes dalam plastik ke air hangat. Buah dan sayur tanpa campuran karbohidrat (atau dicampur ASIP) bisa diberikan pada awal-awal masa pengenalan MPASI atau sebagai camilan bayi. Nabiel dulu bahkan suka cube buah dalam kondisi beku lho, dijilat-jilat dan untuk mainan. Sementara untuk menu utama, cubes yang sudah leleh (suhu ruang) dicampurkan dalam bubur karbohidrat (nasi, ubi, kabocha, dll).
Bikin bubur karbohidrat bisa macam-macam caranya. Misalkan bubur beras pakai slow cooker: beras 2-3 sendok makan dicuci dan dimasukkan dalam slow cooker. Beri air/ kaldu, lalu masak selama 2-3 jam. Biasanya MamaNyu memasukkan beras jam 3 pagi atau sebelum subuh. Bisa ditinggal sholat dan bersih-bersih, atau tidur lagi kalau baby minta nenen.. hehehe.. Nanti jam 6 sudah matang, siap dicampur dengan sayur dan proteinnya, diblender lagi dan disaring jika perlu.
Jika waktu mepet karena bangun kesiangan, pakai tepung karbohidrat, misalnya merek GASOL yang banyak dijual di babyshop. Masak di atas kompor, biarkan agak dingin dan campur dengan sayur dan protein yang sudah leleh (thawed).
MamaNyu tidak menyarankan pembekuan karbohidrat yang sudah dimasak. Selain karena teksturnya rusak (jadi spongy atau istilah Jawanya sepa), patinya bisa berubah jadi pati resisten (silakan search tentang resistant starch) yang tidak bisa tercerna. Sayang dong kalau pati tidak bisa dicerna, asupan kalori bayi kurang ntar..
MamaNyu bikin stok kaldu dan cubes pas weekend. Untuk cerita lain tentang frozen baby food bisa baca di sini. Pada dasarnya sama caranya, bedanya MamaNyu tidak membekukan karbohidrat. Tentang aturan-aturan membekukan puree makanan bayi bisa di baca di sini. Jenis-jenis makanan apa saja yang bisa dibekukan bisa dilihat di sini.

Cara kedua: single cooking package
Cara ini sering MamaNyu pakai ketika Nabiel memasuki usia 9 bulan. Sebelumnya, peningkatan tekstur makanan Nabiel dari bubur berasnya saja, dari yang diblender halus dan disaring, lalu diblender sebentar, sampai bubur beras dibiarkan utuh (tapi sayur dan proteinnya tetap dalam bentuk puree halus). Nah kalau cara ini, bahan sayur dan protein tidak dibuat puree sehingga tekstur akhir tergantung pada proses blending.
Daging ayam/ ikan/ hati/ tempe dibiarkan mentah, dibagi-bagi untuk masing-masing 1 porsi masakan, dibungkus plastik atau dimasukkan dalam wadah kecil-kecil, lalu dibekukan. Sayur dipotong-potong lalu di-blanching sebentar dan direndam air dingin. Lalu siapkan wadah plastik, isi dengan 2-3 sendok makan beras yang sudah dicuci, 1 porsi sayur dan protein. Tutup rapat, lalu bekukan.
Supaya perubahan suhu tidak terlalu ekstrim, paket yang akan dimasak esok pagi diturunkan ke kulkas bawah malam harinya. Pagi/ dini hari tinggal dimasukkan dalam slowcooker. Bisa ditambah daun bawang/ seledri. Setelah matang, tambahkan 1 sendok teh minyak atau butter, bisa ditambah bawang goreng yang dihaluskan. Jika ingin menambah sayuran daun (misalkan bayam), sayuran daun dimasak terpisah, lalu dicampur pada bubur yang sudah matang. (Sayuran daun sebaiknya tidak dibekukan!) Nah, tinggal diblender pakai immersion blender sesuai tekstur yang diinginkan. 

MPASI buatan pagi hari biasanya untuk 2 kali makan. Untuk makan pagi bisa langsung diberikan, untuk siang/ sore bisa disimpan dulu di kulkas bawah. Jika akan diberikan dihangatkan dulu dalam magic jar atau baby food warmer.

Gampang kan? Selamat berjuang menyiapkan MPASI, Mommies.. :*

Wednesday, May 6, 2015

Paspor Online Untuk Si Kecil

Bulan Februari kemarin, MamaNyu mengurus pembuatan paspor untuk Nabiel. Kata Papanya, biar kalau mau jalan-jalan ke luar negeri sudah siap. Ngurus pembuatan paspor ini sekarang makin mudah. Sebelumnya, MamaNyu pernah nulis pasca mengurus pembuatan paspor (waktu itu masih calon) Papanya Nabiel di sini. Jadi tulisan kali ini sebagai pelengkap saja.


Untuk paspor Nabiel, MamaNyu mencoba aplikasi pra-pemohonan paspor online. Mudah lho! Tidak perlu upload dokumen, hanya mengisi data yang diperlukan di sini, lalu bayar di bank yang ditunjuk (BNI). Biaya untuk paspor biasa Rp 300.000,- ditambah jasa TI Biometrik Rp 55.000,-. Total kita musti membayar Rp 355.000,- Jarak antara pengisian form pra-pemohonan dengan pembayaran maksimal 5 hari. Jadi jika pasca melakukan pra-pemohonan online tidak segera membayar dalam batas waktu yang ditentukan, anda harus mengulang proses pengisian data.

Setelah membayar, kita akan menerima email berisi tanda terima permohonan dan tanggal kedatangan. Apabila pemohon tidak datang ke Kantor Imigrasi hingga 7 hari sejak jadwal tanggal kedatangan, maka permohonan akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem SPRI. Oleh karena itu, pastikan jadwal tidak berbenturan dengan agenda lain.

Ketika datang ke Kantor Imigrasi, pemohon perlu menyiapkan dokumen ini (asli dan fotokopi ukuran A4):
  1. KTP ayah atau ibu yang masih berlaku atau surat keterangan pindah ke luar negeri;
  2. Kartu Keluarga;
  3. Akta Kelahiran;
  4. Buku nikah orangtua;
  5. Surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti nama;
  6. Surat pernyataan orangtua bermaterai;
  7. Paspor biasa lama bagi yang telah memiliki paspor biasa.
Dokumen tersebut dimasukkan ke dalam stopmap yang telah disediakan di resepsionis Kantor Imigrasi secara gratis. Form Surat Pernyataan Orangtua juga bisa diperoleh dari resepsionis. Tapi jika ingin diisi di rumah, bisa mengambil contoh berikut:

Nah, yang tricky adalah waktu kedatangan ke Kantor Imigrasi. Di Kantor Imigrasi Yogyakarta, misalnya, sehari melayani 100 permohonan melalui jalur biasa dan 40 permohonan jalur online. Karena nomor antrian yang dibagikan terbatas, pemohon harus datang pagi. Jam buka pelayanan pukul 7.30. Saya datang jam 7.10 sudah mendapat nomor antrian 15. Jika tidak dapat nomor antrian ya harus datang lagi keesokan harinya. Kalau mengajak si kecil kan kasihan, apalagi jika rumah jauh.

Waktu menunggu tidak lama. Kurang dari 1 jam sudah dipanggil. Berkas diperiksa, lalu disuruh menunggu lagi, tak lama kemudian pemohon dipanggil lagi untuk foto. Paspor bisa diambil 3 hari kemudian. Mudah kan?

*Gambar cover paspor diambil dari http://www.notonthehighstreet.com/

Monday, May 4, 2015

Travelling with Toddler: Singapore-Batam #day1

Ini kali ketiga kami ngajak si bocah travelling ke luar kota, yang pertama ke Wonogiri, lalu ke Solo. Keduanya tetangga Jogja. Setelah usia Nabiel 18 bulan, sudah lancar jalan kaki, akhirnya tercapai juga angan jalan-jalan ke Singapura bareng anak. Meski tempat yang bisa dikunjungi hanya separuh dari rencana semula. Nggak sempat ngajak si bocah ke sekolah dan rumah Mamanya dulu. Ah, tapi dia masih kecil, belum ngerti juga. InsyaaLlah masih banyak kesempatan untuk pergi ke sana lagi.

Dari Jogja kami naik AirAsia. Karena musim liburan, harga tiket cepet banget naiknya. Cuma gara-gara nunggu transferan dari Papa masuk dan nunggu kepastian diklat MamaNyu dan Pakde Agung aja udah bikin harga tiket naik 100ribu/ pax. Si bocah yang berusia 18 bulan kena tarif 150ribu sajo. AlhamduLillah..

Kami sengaja nggak bawa stroller. Ini tergantung tempat-tempat yang akan dikunjungi sih. Kalau misalnya bakal seharian main di Garden by The Bay atau ke Zoo, mungkin sebaiknya bawa stroller. Tapi karena kami banyak agenda dan sepertinya bakal gonta-ganti MRT atau bis, kayaknya stroller nggak praktis. Lagian si bocah udah lama nggak mau pakai stroller, sejak dibelikan tricycle sama tantenya. Yakali ke Singapura bawa-bawa tricycle yang kaca spionnya udah copot..

Di Changi Airport disediakan stroller. Tadinya si bocah mau lari-lari aja. Kira-kira separuh jalan menuju MRT, dia mulai lelah dan mau pakai stroller. Strollernya ringan buat bermanuver dan dibawa lari-lari. Kayaknya manajemen Changi benar-benar considerate deh sama pengguna bandara. Kalau misalnya ngejar boarding time, stroller dan trolley bandara oke banget buat dibawa ngebut!

Nabiel bengong, tukang becaknya nyasar.
Di Changi, Nabiel kenalan sama water drinking fountain dan dia KETAGIHAN! Baru jalan beberapa langkah, dia udah nyeletuk, "Mama, mimik.. mimik.." Disodorin botol kagak mau. Dia nunjuk-nunjuk fountain terdekat. Wah, gawat nih kalau ntar sampai rumah trus minum air keran!

Nabiel juga happy berat naik skytrain dari Terminal 3 ke Terminal 2. Begitu turun langsung minta naik lagi. Mama Papanya harus bujuk-bujuk, bahwa kita akan naik kereta lagi yang lebih panjang. Baru deh dia nurut. Sudah nggak sabar naik kereta panjang, akhirnya dia meronta-ronta waktu Mama beli ez-link cards buat teman-teman Papa.

Di dalam MRT, Nabiel ketemu sama anak cewek kecil usia 3-4 tahunan. Mereka berdua cepat akrab, langsung ngobrol asyik entah pakai bahasa apa dan main cilukba dengan hebohnya. Yang jelas seru banget sampai menarik perhatian orang-orang di gerbong yang sesak. Di Paya Lebar Interchange, si kakak itu turun. Nabiel dicium pipinya kiri-kanan, terus diberi kue. Nabiel sedih lah teman barunya pergi. Perhatiannya langsung dialihkan ke kue pemberian si kakak itu. "Mama, buka.."
"Eh, di MRT nggak boleh makan, sayang.. Nanti Mama kena denda banyak."
"WAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA....." nangislah dia.
Meski dibujuk-bujuk, dipeluk-peluk, dia tetap konsisten dengan tujuannya: MAKAN! Sampai kami turun di stasiun tujuan: Bugis. Langsung aja kami menuju food court di Bugis Junction.

Main cilukba sama kenalan baru.

Menyatukan selera banyak orang itu nggak gampang. Ada yang pengen sup, ada yang pengen nasi. Belum lagi kan di sana nggak semua halal. Akhirnya kami belok ke satu resto Jepang karena lihat di sana banyak konsumen berkerudung. BismiLlah, semoga halal. Teman-teman Papa pesan grilled chicken ramen. Papanya Nabiel, karena nggak doyan seafood (termasuk dashi yang jadi kuah ramen), pesan chicken kaarage rice bowl. Nabiel dipesankan kiddo setto yang isinya jagung pipil rebus, kentang, nasi + salmon patty, milo, dan setup buah. AlhamduLillah, mau makan banyak. Dan setelah makan langsung CERIA!!! Sigh.. benar-benar anak bapaknya nih!

Udah kenyang, kami langsung menuju ke hotel yang berjarak 1 blok dari Bugis Junction. Jarak yang dekat sebenarnya, tapi kami di Jogja terlanjur dimanjakan oleh kendaraan pribadi. Mau ke ATM kantor saja pilih naik motor. Jadinya ya lumayan ngos-ngosan. Nabiel sih senang-senang saja digendong belakang sama Mama.

Masuk kamar hotel, Nabiel kegirangan. Dia langsung naik kasur dan guling-guling. Lalu main petak umpet di lemari. Waktu Papa mau mandi, eh dia ngikut. Trus narik-narik bajunya sendiri, "Mandi, mandi.."
Eh, kesambet jin apa kamu nak? Biasanya kalau diajak mandi susyahnya minta ampun, lha ini voluntarily minta mandi. Baiklaaah, mandi sama Papa ya..

Usai mandi, Nabiel mengantuk dan tertidur. Kelonan sama Papa. Mama mengantar teman-teman Papa jalan-jalan di Bugis street dan ke MRT station. Mereka ingin lihat patung Merlion sebagai keabsahan sudah mengunjungi Singapura. Sementara Mama ingin mengajak Papa dan Nabiel ke rumah senior Mama waktu sekolah di Singapura dulu: Tante Pipit dan Om Galih. Anak ketiga mereka barusan lahir, jadi sekalian tengok si adik bayi. Rumah Tante Pipit dan Om Galih di dekat Kembangan MRT, dekat asrama kami dulu. Jadi setelah Mama mengantar teman-teman Papa sampai MRT, Mama kembali ke hotel menjemput Nabiel dan Papa.

Otw Bugis MRT, kami lewat air mancur. Banyak anak-anak yang sedang main air. Mupenglah Nabiel. Minta turun dari gendongan dan narik-narik tangan Mama ke arah air mancur. "Ya sudah, sebentar saja ya.. Nabiel nggak bawa baju ganti. Kan kita mau nengok adik bayi juga.."

I love playing water!
Sekali pegang air ternyata Nabiel jadi nggak mau pergi. Musti dibujuk lagi deh. "Ayo, kita mau ke rumah adik bayi.."
"Tidak!"
Akhirnya ya diangkat paksa.. Heboh lagi deh.

Sampai Kembangan sudah jam 5 sore. Dan ternyata.. kami tlisiban. :( Kami sampai Kembangan, Tante Pipit sekeluarga berangkat ke Orchard. Gara-gara roaming XL gak lancar nih! Ya sudah, belum jodoh. InsyaaLlah masih banyak kesempatan di masa depan.

Main di apartemen Tante Pipit, habis 2 botol Vitagen!
Dari Kembangan, kami menuju Raffles Place. Niatnya sih nyusul teman-teman Papa di sana. Tapi Mama lupa jalannya. Seharusnya Fullerton Hotel belok ke kanan, ini malah ke kiri dan menuju Cavenagh Bridge dan Asian Civilization Museum. Rapopo! Main-main di sana saja.

Meski rintik-rintik gerimis, tetap semangat dolan!
Langit temaram, kelap-kelip jembatan dan kapal yang berlayar di Singapore River. Romantis banget! Kalau hanya travelling berdua dengan suami, mungkin kami bakal duduk di tepi sungai sambil cerita-cerita dan foto-foto narsis. Tapi kami sedang momong anak! Yang ada ya kejar-kejaran, teriak-teriak ketika Nabiel masukin kepalanya ke lubang pagar jembatan. Kalau sampai nyemplung sungai bisa langsung terkenal se-Singapura deh Mama-Papanya.

Dari Raffles Place, kami memutuskan untuk langsung kembali ke hotel saja. Selain karena capek, Nabiel pup! x_x Buru-buru cari toilet di dekat MRT! Di perjalanan pulang, Nabiel tertidur dalam gendongan Papa. Mampir beli makan dulu: Mushroom Swiss-nya BK untuk Mama, Nasi Goreng Merah untuk Papa. Si uncle penjual nasi goreng sempat geleng-geleng waktu Mama sodorin uang recehan. Hey, money is money, right?

Sampai hotel, si bocah malah bangun. Minta mandi lagi! Buset dah! Ini kamar mandinya ajaib bener ya..
Habis mandi, ku tolong ibu.. eh! Habis mandi, si bocah pengen ikut makan. Satu gigitan burger Mama, satu suap nasi goreng Papa ("Pedes! Pedes!"), banyak gigitan kentang goreng dan setup buah sisa makan siang.

Perut kenyang, kami istirahat. Recharge energy untuk jalan-jalan esok hari.. (bersambung)