Dari Jogja kami naik AirAsia. Karena musim liburan, harga tiket cepet banget naiknya. Cuma gara-gara nunggu transferan dari Papa masuk dan nunggu kepastian diklat MamaNyu dan Pakde Agung aja udah bikin harga tiket naik 100ribu/ pax. Si bocah yang berusia 18 bulan kena tarif 150ribu sajo. AlhamduLillah..
Kami sengaja nggak bawa stroller. Ini tergantung tempat-tempat yang akan dikunjungi sih. Kalau misalnya bakal seharian main di Garden by The Bay atau ke Zoo, mungkin sebaiknya bawa stroller. Tapi karena kami banyak agenda dan sepertinya bakal gonta-ganti MRT atau bis, kayaknya stroller nggak praktis. Lagian si bocah udah lama nggak mau pakai stroller, sejak dibelikan tricycle sama tantenya. Yakali ke Singapura bawa-bawa tricycle yang kaca spionnya udah copot..
Di Changi Airport disediakan stroller. Tadinya si bocah mau lari-lari aja. Kira-kira separuh jalan menuju MRT, dia mulai lelah dan mau pakai stroller. Strollernya ringan buat bermanuver dan dibawa lari-lari. Kayaknya manajemen Changi benar-benar considerate deh sama pengguna bandara. Kalau misalnya ngejar boarding time, stroller dan trolley bandara oke banget buat dibawa ngebut!
Nabiel bengong, tukang becaknya nyasar. |
Nabiel juga happy berat naik skytrain dari Terminal 3 ke Terminal 2. Begitu turun langsung minta naik lagi. Mama Papanya harus bujuk-bujuk, bahwa kita akan naik kereta lagi yang lebih panjang. Baru deh dia nurut. Sudah nggak sabar naik kereta panjang, akhirnya dia meronta-ronta waktu Mama beli ez-link cards buat teman-teman Papa.
Di dalam MRT, Nabiel ketemu sama anak cewek kecil usia 3-4 tahunan. Mereka berdua cepat akrab, langsung ngobrol asyik entah pakai bahasa apa dan main cilukba dengan hebohnya. Yang jelas seru banget sampai menarik perhatian orang-orang di gerbong yang sesak. Di Paya Lebar Interchange, si kakak itu turun. Nabiel dicium pipinya kiri-kanan, terus diberi kue. Nabiel sedih lah teman barunya pergi. Perhatiannya langsung dialihkan ke kue pemberian si kakak itu. "Mama, buka.."
"Eh, di MRT nggak boleh makan, sayang.. Nanti Mama kena denda banyak."
"WAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA....." nangislah dia.
Meski dibujuk-bujuk, dipeluk-peluk, dia tetap konsisten dengan tujuannya: MAKAN! Sampai kami turun di stasiun tujuan: Bugis. Langsung aja kami menuju food court di Bugis Junction.
Main cilukba sama kenalan baru. |
Menyatukan selera banyak orang itu nggak gampang. Ada yang pengen sup, ada yang pengen nasi. Belum lagi kan di sana nggak semua halal. Akhirnya kami belok ke satu resto Jepang karena lihat di sana banyak konsumen berkerudung. BismiLlah, semoga halal. Teman-teman Papa pesan grilled chicken ramen. Papanya Nabiel, karena nggak doyan seafood (termasuk dashi yang jadi kuah ramen), pesan chicken kaarage rice bowl. Nabiel dipesankan kiddo setto yang isinya jagung pipil rebus, kentang, nasi + salmon patty, milo, dan setup buah. AlhamduLillah, mau makan banyak. Dan setelah makan langsung CERIA!!! Sigh.. benar-benar anak bapaknya nih!
Udah kenyang, kami langsung menuju ke hotel yang berjarak 1 blok dari Bugis Junction. Jarak yang dekat sebenarnya, tapi kami di Jogja terlanjur dimanjakan oleh kendaraan pribadi. Mau ke ATM kantor saja pilih naik motor. Jadinya ya lumayan ngos-ngosan. Nabiel sih senang-senang saja digendong belakang sama Mama.
Masuk kamar hotel, Nabiel kegirangan. Dia langsung naik kasur dan guling-guling. Lalu main petak umpet di lemari. Waktu Papa mau mandi, eh dia ngikut. Trus narik-narik bajunya sendiri, "Mandi, mandi.."
Eh, kesambet jin apa kamu nak? Biasanya kalau diajak mandi susyahnya minta ampun, lha ini voluntarily minta mandi. Baiklaaah, mandi sama Papa ya..
Usai mandi, Nabiel mengantuk dan tertidur. Kelonan sama Papa. Mama mengantar teman-teman Papa jalan-jalan di Bugis street dan ke MRT station. Mereka ingin lihat patung Merlion sebagai keabsahan sudah mengunjungi Singapura. Sementara Mama ingin mengajak Papa dan Nabiel ke rumah senior Mama waktu sekolah di Singapura dulu: Tante Pipit dan Om Galih. Anak ketiga mereka barusan lahir, jadi sekalian tengok si adik bayi. Rumah Tante Pipit dan Om Galih di dekat Kembangan MRT, dekat asrama kami dulu. Jadi setelah Mama mengantar teman-teman Papa sampai MRT, Mama kembali ke hotel menjemput Nabiel dan Papa.
Otw Bugis MRT, kami lewat air mancur. Banyak anak-anak yang sedang main air. Mupenglah Nabiel. Minta turun dari gendongan dan narik-narik tangan Mama ke arah air mancur. "Ya sudah, sebentar saja ya.. Nabiel nggak bawa baju ganti. Kan kita mau nengok adik bayi juga.."
I love playing water! |
"Tidak!"
Akhirnya ya diangkat paksa.. Heboh lagi deh.
Sampai Kembangan sudah jam 5 sore. Dan ternyata.. kami tlisiban. :( Kami sampai Kembangan, Tante Pipit sekeluarga berangkat ke Orchard. Gara-gara roaming XL gak lancar nih! Ya sudah, belum jodoh. InsyaaLlah masih banyak kesempatan di masa depan.
Main di apartemen Tante Pipit, habis 2 botol Vitagen! |
Meski rintik-rintik gerimis, tetap semangat dolan! |
Dari Raffles Place, kami memutuskan untuk langsung kembali ke hotel saja. Selain karena capek, Nabiel pup! x_x Buru-buru cari toilet di dekat MRT! Di perjalanan pulang, Nabiel tertidur dalam gendongan Papa. Mampir beli makan dulu: Mushroom Swiss-nya BK untuk Mama, Nasi Goreng Merah untuk Papa. Si uncle penjual nasi goreng sempat geleng-geleng waktu Mama sodorin uang recehan. Hey, money is money, right?
Sampai hotel, si bocah malah bangun. Minta mandi lagi! Buset dah! Ini kamar mandinya ajaib bener ya..
Habis mandi, ku tolong ibu.. eh! Habis mandi, si bocah pengen ikut makan. Satu gigitan burger Mama, satu suap nasi goreng Papa ("Pedes! Pedes!"), banyak gigitan kentang goreng dan setup buah sisa makan siang.
Perut kenyang, kami istirahat. Recharge energy untuk jalan-jalan esok hari.. (bersambung)
No comments:
Post a Comment