Wednesday, February 19, 2014

Serba Serbi Breast Pump

Setiap Mama pasti ingin memberi yang terbaik untuk bayinya, salah satu perwujudannya adalah dengan memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan penuh. Hanya ASI, tidak ada tambahan air putih, tajin, bubur bayi, dll. Just breastmilk!

Nah, untuk Mama yang bekerja di kantor, biasanya cuti hanya sampai baby berusia 2-3 bulan. Kalau jaman mama saya dulu, karena informasi belum banyak, maka solusinya ya sambung susu formula. Tapi sekarang kan teknologi informasi dan riset sudah maju. Seharusnya sudah pada tahu lah ya kalau the next best thing to direct breastfeeding is giving expressed breastmilk alias ASIP (ASI Perah).

Di pasaran banyak sekali pompa ASI yang ditawarkan. Berikut ini macam-macam pompa asi:

1. Tipe manual model terompet/ squeeze-bulb
   
Meski harganya sangat murah (di bawah Rp 100.000,-), tipe ini tidak disarankan karena bulb karet tidak bisa disterilkan dan akan meninggalkan bau karet pada ASI. Pompa ASI jenis ini biasa dipakai jika ASI yang diperah akan dibuang, tidak untuk diminumkan bayi (karena kondisi medis atau lainnya). Selain itu, pompa ASI jenis ini tidak disarankan karena dapat merusak jaringan payudara.

2. Tipe manual model piston
Pompa ASI manual model inilah yang biasa digunakan oleh banyak ibu. Harganya murah dan ringkas. Bagian-bagiannya bisa disterilkan sehingga hasil perahan aman diberikan untuk bayi. Ada banyak merek yang ada di Indonesia, misalnya: Pigeon, Chicco, Phillips Avent, Medela Harmony, Pumpee, Unimom, Spectra, dll. Kekurangan dari pompa ASI manual adalah penggunanya mudah capek karena tangan harus terus bekerja menggerakkan piston. Jika frekuensi memompa tidak terlalu sering (misalnya bayi hanya sesekali ditinggal), pompa ASI jenis ini cocok untuk anda. Harga bervariasi mulai dari sekitar Rp 200.000,- hingga Rp 1.000.000,-

3. Tipe elektrik 
Pompa ASI jenis ini ada yang tipe hospital-grade dan personal. Hospital-grade bisa digunakan oleh beberapa orang. Contoh jenis ini adalah Medela Lactina atau Spectra Cimilre S2. Biasanya ibu yang mengalami masalah menyusui ketika bayi baru lahir dipinjami alat ini, meski tak semua rumah sakit menyediakan.

Pompa ASI tipe personal untuk penggunaan sendiri. Pompa ASI jenis elektrik ini sangat membantu jika Mama memompa dalam frekuensi yang cukup sering supaya tidak terlalu capek. Ada banyak sekali macamnya, mulai yang portabel hingga yang ukuran besar, dengan tenaga listrik AC (colokan) maupun DC (baterai). Corongnya pun ada yang hanya satu dan ada yang dua sehingga bisa memompa dua payudara sekaligus. Pompa ASI 2 corong ini sangat cocok untuk Mama yang aktivitasnya padat karena menghemat waktu. Jika Mama menggunakan kendaraan roda 4 dan menempuh perjalanan panjang atau rawan macet, pompa ASI portabel yang bisa menggunakan baterai atau rechargeable merupakan investasi yang bermanfaat. Merek pun ada bermacam-macam sebagaimana pompa ASI manual, harganya mulai Rp 300.000,- hingga jutaan rupiah.

Menggunakan pompa ASI saja hanya bisa efektif mengosongkan kurang dari 50% persediaan ASI di payudara Mama. Oleh karena itu, perlu mengkombinasikan penggunaan pompa ASI dengan teknik memerah dengan tangan (hands on pumping technique). Teknik ini bisa meningkatkan hasil perahan hingga dua kali lipatnya. Mengenai Hands on Pumping bisa dilihat di sini. Intinya, memijat ketika menggunakan pompa hingga ASI tidak menetes lagi, kemudian lepas pompa dan selesaikan dengan memerah menggunakan tangan.

Tiap Mama punya kecocokan yang berbeda mengenai tipe dan merek pompa ASI. Mama A mungkin cocok menggunakan pompa X, yang belum tentu cocok untuk Mama B. Jika ada kendala membeli pompa ASI atau ternyata tidak cocok menggunakan pompa ASI (merasa sakit), masih ada cara lain untuk memerah ASI, yaitu dengan tangan. Tangan adalah alat paling baik, paling efektif untuk memerah ASI, dan gratis (hadiah dari Tuhan). Kelemahannya barangkali hanya ada satu: capek. Tapi alah bisa karena biasa. Banyak teman yang memilih memerah ASI menggunakan tangan, bukan karena tak bisa membeli pompa ASI, namun karena praktis (tidak repot mencuci dan mensterilkan pompa), dan hasil perahannya lebih banyak. Cara memerah ASI dengan tangan, salah satunya dengan teknik Marmet, bisa didownload di sini atau dilihat di sini.

Nah, dengan berbagai jenis pompa ASI dan teknik memerah, rasanya tak pantas kan alasan Mama bekerja digunakan untuk merampas hak bayi untuk mendapatkan ASI?

Salam ASI!

2 comments:

  1. Thanks infonya, MamaNyu :*. Aku sudah mulai belajar cara memerah ASI dan BP tidbits nih.

    ReplyDelete